Showing posts with label Berita Indonesia. Show all posts
Showing posts with label Berita Indonesia. Show all posts

Inilah 11 Merek Air Minum Kemasan Bermasalah

Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), Rabu (27/10/2010), merilis nama-nama merek air minum dalam kemasan yang bermasalah.
Dari hasil pengujian terhadap 21 merek air minum dalam kemasan (AMDK) gelas yang beredar di pasaran, 11 merek di antaranya terbukti bermasalah. Dari 11 produk tersebut, sembilan produk mengandung koloni bakteri mendekati ambang batas yang telah ditentukan, yaitu 100.000 mikro bakteri per mililiter. Sementara dua produk lainnya memiliki bakteri di atas ambang batas.
Dua produk AMDK gelas yang melebihi ambang batas adalah merek Sega, yang diproduksi PT Indotirta Jaya Abadi, dan AMDK bermerek Ron 88, yang diproduksi PT Panfila Indosari.
Sementara sembilan produk air minum kemasan yang dinyatakan mendekati ambang batas adalah:
1. Prestige (PT Tanahmas Tirta Lestari, Jabar) 2. Top Qua (PT Sumber Warih Sejahtera, Depok) 3. Airmax (PT Jitu, Tangerang) 4. Caspian (PT Cisalada Jaya Tirtamarta Indonesia, Sukabumi) 5. Club (PT Tirta Tama Bahagia, Bogor) 6. Pasti Air (PT Tang Mas Indonesia untuk PT Sumber Alfaria Tridjaya) 7. Vit (PT Sumber Sukses Sentosa, Bogor untuk PT Tirta Investasi, Jakarta) 8. Prim-A (PT Sinar Sosro Indonesia) 9. De As (PT Ravindo Rezeki, Bogor)
Catatan: Air minum yang diteliti YLKI adalah air minum kemasan dalam gelas.
[kompas]

Ribetnya Dunia Jejaring…

Share aje nih sob': ^_^

Kemaren, gue satu mobil dengan best friend gue. Kemudian dia ngedumil sendiri gara2 posisinya anjlok gara2 seharian nggak keluar rumah. Gue piker anjlok apaan, sampe dia berubaha untuk menaikkan peringkat alias rattingnya ke posisi puncak. Lalu sobat gue sibuk memainkan jari2nya di tuts Blackberry-nya.

“Peringkat apaan sih..??”

“Ini lho, gara2 seharian nggak keluar rumah posisi gue di FourSquare anjlok. Sialannn!!!”

“Emang kalo anjlok kenapa..?”

“Ya, gue harus menaikkan ratting gue lagi. Gue harus bisa mencapai puncak lagi!”

“Caranya..??”

“Ya, kita harus rajin ’ngider’ alias berpergian, kemudian kita melaporkan keberadaan kita, kemudian kita dapat poin, kemudian posisi kita bisa menanjak naik lagi…”

“Ooooo gitu ya…??”

“Iya… makanya gue lagi nulis kalo kita lagi di Jalan Tol. Nanti pasti dapat point lagi.”

“Trus, penting nggak…???”

“Nggak juga sih… tapi seru aja. Bikin kita semakin lincah aja kemana2 hahahhahah”

Percakapan pun kami tuntaskan dengan happy ending.. karena kami tertawa bersama2…meski gue tetap mikir…

it’s not me…

Karena gue orang yang nggak suka ribet. Gue nggak suka hal2 yang bisa menambah pikiran gue.bisa2 gue bertanduk dan emosi jiwa se-emosi-emosinya… Secara… hidup ini sudah ribet, kenapa juga dunia jejaringan membuat kita semakin ribet..!!! tapi gue tidak pernah melarang teman gue menikmati dunia FOURSQUARE-nya. Karena dia enjoy, kenapa gue panic..? hanya saja, gue nggak layak menjadi pengguna FS tersebut. Karena gue nggak suka yng ribet2…

Cerita di atas masih membahas tentang repotnya mengikuti gaya hidup FOURSQUARE.

Berda lagi dengan gaya hidup di jejaringan TWITTER..meski gue punya account di dunia Twitter (@baroezy). Sejujurnya gue bukan pengguna twitter aktif, tapi bisa disebut sebagai pengamat aktif. Karena gue lebih suka mengamati dan membaca2 pola tingkah para mahluk2 di dunia TWITTER. Sejujurnya, twitter gue isinya lebih banyak foto2 dari hasil jepretan gue, ketimbang mengirim kalimat2 SOK BIJAK yang banyak gentayangan di dunia Twitter.

Sumpah!!! Gue suka ketawa melihat pengguna Twitter yang isinya kalo tidak basa basi ber-‘say hello’, juga mencela atau juga menggurui. Menurut gue di dunia twitter Buanyaaaaakkkkk bangat mahluk2 “PINTER” (tanda kutif) yang sejujurnya mereka tidak pinter. Tapi sok pinter dengan memberikan TIPS-TIPS. Ada yang sok mahir di dunia tulis menulis, sering memposting TIPS-TIPS cara menulis yang baik…. Trus ada juga yang sok mahir di dunia keuangan, kemudian memposting TIPS-TIPS cara menghemat uang. Tips kecantikan, tips pinter nulis scenario, tips politik, tips traveling, tips tips tips lainnya dll.dll..dll…

Padahal ada kejadian seru saat gue bertemu dengan seorang pengguna twitter yang paling doyan menulis tips di jejaringan 140 karakter itu. Dengan sok pilon dia berkata,”bang, ajarin dong aku nulis novel… gimana ya? Aku kok sering mentok kalo sudah menulis panjang2…”

Nah, lo… bukannya elo doyan ngasih tips di twitter??? Bisik hati gue. Secara gue masih sadar diri, masih merasa bego dan belum layak member tips yang SOK MENGGURUI ke orang lain.…

Bahkan gara2 jejaringan twitter, ada menteri yang sering jadi bulan2an karena statement2 begonya yang gentayangan di dunia twitter. Maka jadi deh dia dihujat, dicaci maki dan dipojokkan… itulah TIFTAKTUL SEMRIWING….

Intinya, di jejaringan TWITTER sering terjadi debat kusir antar sesama pengguna twitter. Caci maki, hujat menghujat agama, suku, ras dan macem2 deh… serem banget!!!!

Jadi, kalo emang nggak mau direpotkan member TIPS-TIPS yang nggak penting, kenapa harus repot??? Nggak perlukan kita harus terlihat “PINTER” di dunia maya? Agar kita di follow banyak orang…amit2…. Gue bukan penikmat banyak followers. Cukup yang gue anggap layak aja. Kalo pun ada yang sudah di follow tapi ternyata nggak suka dengan polah tingkahnya, ya unfollow aja atau BLOCK aja sekalian! Beres kan..???

FACEBOOK…

Nih dia.. dunia yang juga sering menimbulkan perdebatan antar sesama pengguna FB. Di dunia facebook gue pernah berdebat dengan teman sesama wartawan dulu. Berdebat hal2 yg gak penting. Malu2in banget bukan..?? Hingga akhirnya, gue mengiklaskan kehilangan sahabat seperti dia dan me-removed teman yang suka cari gara2 itu. Anehnya itu orang kok suka banget sih berdebat masalah2 yang nggak penting???

Enjoy yur life aja. Nikmati aja dunia facebook elo… ngapain peduli dengan isi account facebook orang lain. Tidak heran kalo jejaringan facebook juga sering menimbulkan masalah. Biasanya kalo ada masalah global soal SARA atau soal KONFLIK antara Negara, pengguna FB paling gampang terprovokasi. Sementara gue, si pengguna facebook yang paling susah terpancing provokasi meski panasnya masalah yang tengah terjadi. Buat apa kita panic dan emosi..???

duh, nggak penting banget buang2 energi memikirkan yang nggak penting. Ntar juga reda kok..!!!! jadi sedikit bijak aja menyikapi semua yang terjadi. Kalo nggak senang ya REMOVED aja! Beres..!!

BBM (Blackberry Messenger)

Sebenarnya BBM itu sifatnya lebih personal. Hanya pengguna Blackberry yang sudah tuker2an PIN saja yang bisa membaca status dan melihat foto profil di BBM kita.

Tapi gue sempat kaget dengan salah satu teman di BB gue yang usil banget mencampurin urusan gue gonta ganti status atau ganti foto profil. Dia sempat protes dan menggembar2kan di FB dan juga secara langsung BBM gue..

“lo kok sering ganti2 foto profil sih?”

Jujur gue kaget..

Kok bisa diterganggu ya..?

Nggak senang..? ya removed aja…ngapain stress mikirin kesenangan orang. Kan nggak harus gue mengikuti kesenangan elo bukan..?? jadi lagi2 pake prinsif ENJOY YOUR LIFE aja deh untuk menyikapi semuanya.

Kaget banget ketika dia sibuk memikirkan status gue.. memikirkan foto2 profil gue. Secara kalo pun gonta ganti foto profil, yang gue ganti bukan foto gue yang sedang NARSIS. Melainkan foto2 hasil jepretan gue yang gue piker senang aja memajangnya menjadi foto profil.

Jadi kenapa harus repotttt…?????

Jadi… kalo elo sudah membaca uneg-uneg gue ini…sebaiknya kamu lebih smart deh menyikapi semuanya… ya, kayak smartphone… hanya smart people yang layak memakainya hehhehehheheheh

So, enjoy your life guys..!!!!
[kompasiana]

Mengapa Plastik Bisa Berbahaya?

Sifat-sifat istimewa plastik sebagai bahan pengemas, seperti ringan, simpel dan fleksibel, membuat kemasan dan wadah plastik menjadi favorit banyak orang. Akan tetapi, sebenarnya ada bahaya bersembunyi di balik plastik.

Dalam plastik terdapat berbagai bahan kimia seperti monomer dan plasticizer. Beberapa di antaranya berbahaya bagi manusia. Kontak antara plastik dengan makanan yang dikemas bisa menyebabkan perpindahan molekul plastik ke dalam makanan. Fenomena itu disebut migrasi.

Ada beberapa faktor yang berpengaruh terhadap migrasi, yaitu jenis makanan atau minuman, lamanya kontak, dan suhu. "Makanan atau minuman panas dan mengandung lemak paling riskan memicu perpindahan molekul plastik, kata Dr.Yadi Haryadi, pakar ilmu dan teknologi pangan dari Institut Pertanian Bogor.
Selain itu, makin lama makanan atau minuman dikemas dalam plastik, makin banyak komponen plastik akan pindah. "Sedangkan minyak termasuk bahan yang cepat melarutkan komponen-komponen plastik," papar Hadi dalam acara seminar Aku Anak Sehat 2010 yang diadakan oleh Tupperware di Jakarta (14/7).

Bila terjadi migrasi, dan bahan yang bermigrasi dinyatakan berbahaya serta jumlahnya melebihi ambang batas, tentu saja dapat menimbulkan gangguan pada kesehatan. "Ini karena makanan atau minuman yang sudah tercemar bahan kimia plastik kita konsumsi," urainya.

Untuk itu, gunakan wadah plastik yang memiliki jaminan mutu dan keamanan pangan serta gunakan sesuai instruksi penggunaan wadah. Lebih baik hindari mengemas makanan atau minuman dalam suhu lebih dari 60 derajat, serta jangan membeli makanan cair panas dan berminyak, seperti bakso yang dikemas dalam kantong plastik.
[kompas]

Tersandera Urusan Privat...

Media massa pertama-tama dan terutama adalah ruang publik. Ruang pemberitaan harus secara konsisten digunakan untuk mendiskusikan hal-hal penting atau mendesak bagi kepentingan masyarakat, dengan bertumpu pada keutamaan ruang publik: pencerdasan, pemberdayaan, solidaritas, pengawasan sosial.

Garis demarkasi antara urusan publik dan urusan privat harus diperhatikan guna menghindari "kolonisasi" ruang publik media oleh hal-hal yang hanya relevan dibahas dalam ruang privat keluarga atau relasi antar-individu.

Namun, "kolonisasi" ruang publik oleh urusan privat itulah yang tampaknya terjadi dalam ekspos media terhadap kasus video mesum yang diduga melibatkan selebriti Ariel, Luna Maya, dan Cut Tari.

Bahwa media massa memberitakan kasus ini, bukanlah suatu kesalahan. Persoalannya, proporsi pemberitaan yang berlebihan dengan orientasi pembahasan yang terus berkutat pada segi-segi intimitas individual telah menyebabkan ruang media tersandera oleh urusan-urusan privat yang tidak layak mendominasi ruang publik.

Mengabaikan kode etik

Dalam mengekspos kasus video kontroversial itu, terutama pada tahap awal, banyak media menayangkan foto, suara, atau rekaman audio-visual yang menonjolkan sisi "kecabulan" secara berulang-ulang. Beberapa media vulgar mengupas aspek-aspek sensualitas, tanpa mempertimbangkan kupasan itu dapat diakses khalayak segala umur.

Di sini terabaikan kode etik jurnalistik dan P3SPS, dua regulasi yang berusaha memastikan bahwa ruang media secara konsisten harus merujuk pada kelayakan dan keutamaan ruang publik.

Media penyiaran juga cenderung hanya sibuk mempersoalkan kebenaran tentang pelaku video mesum tersebut. Persoalan pelaku ini sebenarnya urusan privat yang tak layak di-blow-up di ruang publik. Kepentingan publik dalam kasus ini adalah bagaimana pelaku penyebarluasan video dapat segera diungkapkan dan diadili, serta bagaimana penyebarluasan video dapat segera ditanggulangi.

Namun, diskursus media tidak segera beranjak ke urusan publik ini dan masih terus berkutat dengan pertanyaan "siapa sebenarnya pelaku video cabul tersebut". Fungsi media jelas tidak sekadar memenuhi rasa ingin tahu masyarakat (vouyerism) terhadap segi-segi seksualitas. Fungsi media adalah memberikan peringatan kepada publik bertolak dari kasus video mesum serta menyajikan pelajaran penting dari sisi pengaruh penggunaan teknologi komunikasi, dampak televisi terhadap keluarga, plus-minus online media, dan seterusnya.
Apa sesungguhnya relevansi Menkominfo menyerukan agar Ariel, Luna Maya, dan Cut Tari mengaku sebagai pelaku dalam video mesum itu? Apakah masalah pelaku video mesum adalah urusan Kemkominfo?
Ironisnya, yang tersandera oleh urusan privat dalam kasus ini bukan hanya media massa, melainkan juga representasi pemerintah. Apa sesungguhnya relevansi Menkominfo menyerukan agar Ariel, Luna Maya, dan Cut Tari mengaku sebagai pelaku dalam video mesum itu? Apakah masalah pelaku video mesum adalah urusan Kemkominfo?

Seruan semacam itu hanya relevan muncul dari seorang ulama, bukan dari seorang pejabat publik yang membidangi ranah komunikasi dan informasi publik. Yang relevan dievaluasi Menkominfo adalah bagaimana ruang publik media mendiskusikan kasus ini.

Meminggirkan isu utama

Ekspose media terhadap kontroversi video mesum sedikit banyak meredupkan diskursus publik tentang isu-isu yang sesungguhnya lebih signifikan bagi kepentingan publik: skandal Century, kasus pajak Gayus, kasus Susno vs Polri, dan lain-lain. Ekspose media yang berlebihan dan menafikan prinsip keutamaan ruang publik dalam kasus itu juga dapat membenarkan pendapat beberapa pihak bahwa "kebebasan pers di Indonesia telah kebablasan" dan "dunia maya media memang memerlukan intervensi yang ketat dari pemerintah".

Kontroversi yang terjadi dapat menjadi alasan pembenar bagi pemerintah mengintroduksi lagi regulasi yang mengancam kebebasan pers dan kebebasan informasi. Media massa seharusnya menghitung benar risiko mem- blow-up sebuah kontroversi yang ternyata justru berpotensi merugikan kepentingan mereka sendiri jangka panjang.

Yang tak kalah memprihatinkan, pudarnya empati sebagai dasar moralitas relasi sosial dalam masyarakat kita. Jika benar Ariel, Luna, dan Cut Tari pelaku video mesum, tindakan mereka secara moral sulit ditoleransi. Namun, seperti kita, mereka bukan "manusia tunggal". Mereka bagian dari sebuah keluarga.

Sekurangnya masih ada ruang dalam moralitas kita untuk berempati kepada anak, orangtua, atau keluarga mereka. Pernahkah kita berpikir betapa getir perasaan keluarga mereka terhadap kontroversi dan penghakiman yang terjadi? Dapatkah kita membayangkan bagaimana masa depan anak mereka yang tidak tahu apa-apa dan aib yang sama suatu ketika menghinggapi keluarga kita?

Lebih jauh lagi, media jelas harus berempati kepada khalayaknya. Haruskah tayangan yang banyak mengekspos segi sensualitas disajikan kepada masyarakat yang demikian majemuk dalam nilai, agama, dan kepercayaan?

Media juga harus berempati kepada para orangtua dan guru yang panik terhadap dampak video cabul itu dan ekspos media terhadap anak-anak dan siswa remaja mereka. Jika media adalah institusi bisnis murni, empati sosial ini barangkali kurang relevan. Namun, sekali lagi, media massa terutama adalah institusi sosial yang harus menempatkan khalayaknya sebagai publik, warga negara, bukan sebagai massa yang melulu menjadi obyek komodifikasi dan komersialisasi.
[*Agus Sudibyo, Komisi Pengaduan Masyarakat dan Penegakan Etika Dewan Pers]

Subsidi Helm SNI

Helm memang bermanfaat untuk keselamatan pengendaranya meskipun alat tubuh lainnya tidak diberikan keselamatan khususnya pengendara motor yang hanya memanfaatkan helm sebagai alat pengaman saja namun secara tidak sadar bagian tubuh lainnya belum ada pengaman yang memadai sebatas rompi anti angin dan jaket saja.

Pemerintah sedang menggalakan Helm berlabel SNI, warga sempat bingung juga awalnya namun ada juga yang dapat memahami kebijakan pemerintah tersebut. Penggalakan Helm SNI ini menurut sebagian warga kurang efisien karena mau tidak mau bagi mereka yang biasa memakai helm yang tidak berlabel SNI harus memakai label SNI dan harus merogoh koceknya lagi untuk membeli. Seandainya pemerintah dapat memberikan secara gratis Helm SNI ini kepada seluruh warga dipastikan warga akan giat mematuhi semua peraturan lalulintas dan kebangga sendiri dapat memiliki Helm SNI dari pemerintah layaknya tabung gas elpiji yang sekarang sudah dapat dinikmati masyarakat.

Kebijakan pemerintah ini tidak diimbangi dengan memberikan pengetahuan kepada masyarakat tentang Helm SNI yang asli atau yang palsu. Agar kelak penggunanya dapat merasakan perbedaannya. Semoga dengan adanya Helm SNI ini warga dapat lebih teratur dalam berlalulintas di jalan. Dan semakin banyak orang yang memakai helm SNI dan mengurangi angka kematian pengendara motor akibat kecelakaan. Harapan saya semoga pemerintah dapat memberikan subsidi kepada masyarakat untuk pembelian helm SNI agar tidak merepotkan.

Aceh Diguncang Gempa Lagi, Thailand Panik

Aceh diguncang gempa kembali menurut BMKG mencatat 7,2 SR kedalaman gempa 34 km titik pusatnya berada disebelah tenggara Sinabang. Gempa aceh ini membuat pemerintah Thailand awalnya memberlakukan siaga tsunami tak lama kemudian akhirnya mencabut kembali statusnya menyatakan resiko tsunami kecil. Hal ini dikarenakan gempa yang terjadi sebelumnya pernah menerjang Samudera Hindia di pantai Andaman yang menewaskan 54.000 orang Thailand pada tahun 2004 lalu.

Hingga kini belum dilaporkan adanya korban jiwa dan pemprov Aceh masih mengumpulkan beberapa informasi Gempa yang terjadi. Terjadinya gempa membuat warga ketakutan meskipun sudah tiga jam berlalu. Warga trauma akan bahaya tsunami datang lagi meskipun sudah diumumkan tsunami beresiko kecil namun warga tetap waspada.

Hal Kecil yang Menarik dari Para Presiden RI

Rachmawati Soekarnoputri bercerita, salah satu yang cukup berkesan dari ayahnya, Presiden Soekarno, adalah perhatiannya apabila anak-anaknya sedang sakit. ”Bung Karno bisa meninggalkan acara penting apabila salah satu anaknya ada yang sedang sakit,” ujar Rachmawati yang dilahirkan di Istana Merdeka tahun 1953.

Menurut Rachmawati, putri ketiga pasangan Bung Karno dan Fatmawati, ketika ia sedang sakit, presiden pertama RI itu mendatanginya dan membelai-belai rambutnya. ”Bapak datang ke kamar saya dan menawarkan makanan apa yang paling saya sukai,” ujar Rachma.

Maka, ketika Bung Karno dikarantina di Batutulis, Bogor, 1968, Rachmawati merasa kasihan kepada ayahnya yang sedang menderita sakit. Rachma datang ke rumah Presiden Soeharto (waktu itu) di Jalan Cendana, Jakarta. Rachma minta agar Bung Karno dipindahkan ke Jakarta. Pak Harto saat itu setuju dan berjanji akan mengatur kepindahan Bung Karno ke Jakarta. Sikap Pak Harto itu membuat air mata Rachma berlinang. ”Ya, waktu itu saya datang ke Jalan Cendana,” kata Rachma.

Pohon kayu manis

Salah satu dari sejuta hal kecil menarik dari Pak Harto adalah apabila ia sedang ada di wilayah pertanian dan peternakan Tapos, Bogor, Jawa Barat. Apabila di tempat yang dingin ini, Soeharto tampak santai sekali. Para tamunya yang datang ke tempat ini diberi hidangan arem-arem yang dilapisi telur dadar (omelet).

Sambil berjalan keliling tempat pertanian dan peternakan yang dibangun pada 1974 itu, Pak Harto memperkenalkan sapi-sapi, kambing-kambing, serta rumput gajah. Tak pernah lupa Pak Harto mengatakan, ”Di sana itu ada deretan pohon-pohon kayu manis. Kalau daun mudanya sedang tumbuh, warnanya kemerah-merahan, indah sekali.”

Sementara itu, Presiden BJ Habibie sering bercerita kepada wartawan tentang kegiatannya berenang sebelum berangkat ke Istana Kepresidenan. Ia juga sering melantunkan lagu ”Widuri” dalam berbagai kesempatan, termasuk acara di Istana Negara.

Kisah Pak Jaya

Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur) adalah sosok menarik bagi pengemudi resminya, yakni Pak Jaya. Pak Jaya juga pernah menjadi pengemudi resmi para wakil presiden pada masa Orde Baru.

Ketika Gus Dur menjadi presiden, Pak Jaya selalu berdialog di dalam mobil. Canda dan tawa adalah suasana sehari-hari dalam pertemuan Pak Jaya sebagai sopir resmi presiden dengan orang nomor satu Indonesia itu. Ini belum pernah terjadi sebelumnya. Biasanya, ia hanya duduk dan menghadap ke depan atau melihat kaca spion mobil. Gus Dur begitu tahu nama gang-gang di kampung Pak Jaya.

Maka, ketika Gus Dur dilengserkan, ia protes dengan menyembunyikan mobil kepresidenan ke suatu tempat di kompleks istana yang tidak diketahui orang lain. ”Kasihan, Gus Dur,” ujar Pak Jaya.

Presiden Megawati Soekarnoputri punya kebiasaan kecil lain. Ketika masih menjabat sebagai wakil presiden, Mega berkunjung secara resmi ke Singapura. Di suatu tempat, ia mengundang wartawan untuk duduk di dekatnya. Di meja, di depan Mega, tergeletak piring kecil berisi beberapa gelintir kencur. Sambil berbincang-bincang tentang berbagai hal, Mega memasukkan butiran-butiran kencur itu ke dalam mulutnya satu per satu, lalu dikunyahnya. ”Kalau saya batuk, saya makan ini,” ujarnya.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, dalam suatu acara jumpa pers menjelang akhir tahun di kediamannya di Puri Cikeas, Bogor, mengatakan kepada para wartawan, ”Pohon rambutan saya sedang berbuah, manis sekali.” Kemudian, ia meminta salah seorang pembantunya mengambil rambutan dan kemudian dihidangkan kepada para wartawan.

Jadi Korban Bom Marriott, WN Belanda Akan Bantu Kampanyekan RI Aman

Apa yang membuat Max Boon, warga Belanda korban ledakan bom di Hotel JW Marriott kembali ke Indonesia? Jawabannya, dia sangat cinta Indonesia. Max bahkan akan membantu mengkampanyekan RI adalah negara aman.

"Saya lima tahun tinggal di Indonesia. Dan saya tahu, rakyat Indonesia tidak mendukung terorisme. Oleh karena itu, saya terinspirasi dengan rakyat Indonesia yang juga ramah," kata Max.

Hal ini disampaikan dia usai bertemu Presiden SBY di ruang kerja SBY, Jalan Veteran, Jakarta Pusat, Kamis (18/2/2010).

Max menjelaskan, dirinya langsung diterbangkan ke Singapura dan diamputasi kakinya setelah terjadi bom JW Marriott pada Juli 2009. Selain kehilangan kaki, pendengaran Max berkurang dan ada bekas luka di tangan dan lehernya.

Setelah itu, Max dibawa ke negeri asalnya. Saat di Belanda, Max mengirim surat kepada Presiden SBY dan ingin kembali ke Indonesia karena sangat cinta Indonesia. SBY membalas surat Max dan mengundangnya untuk datang ke Istana Presiden.

Saat ditanya harapannya tentang pemberantasan terorisme di Indonesia, Max menjawab, tidak ingin peristiwa bom yang dialaminya terjadi lagi.

"Agar Indonesia tidak terhadi lagi kejadian seperti ini dan mudah-mudahan sesudah itu, Indonesia bisa bebas dan maju," ujar dia.

Max berharap bukan hanya pemerintah yang memberantas terorisme. Tetapi, semua rakyat juga harus waspada dan mendukung pemerintah memberantas terorisme.

Ke depan, lanjut dia, akan membantu Indonesia menanamkan image Indonesia negara aman. "Saya mau membantu Indonesia untuk menjaga image bahwa Indonesia tidak berbahaya," kata dia.

Mengapa Penganut Al Qaeda Tidak Surut?

Image and video hosting by TinyPic

KETIKA pria asal Nigeria, Umar Farouk Abdulmutallab, berada di pengadilan distrik Michigan, Amerika Serikat, pekan lalu, ia tampak tenang dan tak menyesali perbuatannya. Bahkan, ia mengungkapkan masih ada 20 kandidat pelaku serangan bunuh diri yang sedang antre untuk melakukan aksinya kapan saja.

Apa yang diungkapkan Abdulmutallab menunjukkan bahwa Al Qaeda tidak hanya masih eksis, tetapi juga semakin berkembang dengan sumber daya manusia yang baru dan metode penyerangan yang baru pula.

Masa depan Al Qaeda pun tampaknya tidak tergantung pada figur satu atau dua tokoh. Telah banyak tokoh-tokoh Al Qaeda papan atas yang tewas, seperti pendiri Al Qaeda, Sheikh Abdullah Azzam (tewas misterius di Peshawar tahun 1989); Ali Rasyidi Al Panshiri (tewas di Danau Victoria, Afrika, 1996); dan Abu Musab As Zarqawi (tewas di Irak tahun 2006).

Dan ada pula tokoh Al Qaeda papan atas yang ditahan AS, seperti Abu Musab As Suri. Meski demikian, hal itu gagal mengikis benih kekerasan dan radikalisme yang menghinggapi alam pikiran banyak pemuda Arab dan Muslim.

Tidak ada jaminan pula jika Osama bin Laden atau Ayman Thawahiri tewas, maka jaringan Al Qaeda akan berakhir.

Mengapa ideologi Al Qaeda bertahan?

Proyek Jihadi

Ada dua hal yang harus menjadi catatan. Pertama, ideologi Al Qaeda adalah sebuah proyek Jihadi. Dalam sepuluh tahun terakhir ini, proyek Jihadi cukup berkembang. Hal itu menunjukkan proyek tersebut bukan bersifat temporal dan juga kemunculannya bukan karena sekadar aksi balas dendam. Proyek itu sudah ibarat putaran yang setiap saat mengisi kekosongan eksistensi atau identitas siapa pun akibat disia-siakan oleh rezim kekuasaan tempat mereka hidup, atau punya perasaan inferior, atau merasa terzalimi oleh masyarakat atau keluarganya.

Kedua, salah satu tujuan strategis Al Qaeda adalah terus berlanjutnya konflik antara Barat dan dunia Islam sehingga mereka bisa memiliki payung legitimasi etika dan politik dalam aktivitas terorisnya. Dalam hal ini, Al Qaeda berhasil dengan terlibatnya AS dan Barat dalam perang di Afganistan, Irak, dan Pakistan.

Kemudian sebaiknya mengevaluasi kembali wacana variabel yang selama ini dipercaya sebagai faktor-faktor bagi bersemainya radikalisme. Evaluasi itu sebagai keniscayaan agar perang melawan jaringan Al Qaeda tidak berlanjut satu dekade lagi dengan hasil tidak ada pihak yang memenangi pertarungan secara mutlak seperti yang terjadi saat ini.

Variabel pertama adalah bersemainya radikalisme sering dikaitkan dengan kemiskinan dan kebodohan. Wacana ini sangat dipercaya di dunia Barat dalam memandang fenomena kekerasan dan radikalisme selama ini.

Akan tetapi, realita di lapangan, mereka yang tertarik bergabung dengan jaringan Al Qaeda sebagian besar justru berasal dari keluarga berada, kelas atas atau menengah, dan mengenyam pendidikan modern.

Contohnya adalah pria asal Nigeria, Umar Farouk Abdulmutallab, yang berupaya meledakkan pesawat Northwest Airlines yang gagal saat mendarat di Detroit dari Amsterdam pada 25 Desember 2009. Abdulmutallab adalah putra seorang bankir kaya di Nigeria. Ia juga dikenal cerdas, mengenyam pendidikan di London sebelum belajar bahasa Arab di Yaman.

Agen ganda Al Qaeda asal Jordania, Humam Khalil Abu-Mulal al-Balawi, berprofesi sebagai dokter dan terkenal pintar sehingga mendapat beasiswa dari Pemerintah Jordania saat belajar kedokteran di Turki.

Al Balawi melakukan aksi serangan bom bunuh diri yang menewaskan tujuh agen CIA di pangkalan AS di Provinsi Khost, Afganistan Timur, 30 Desember 2009.

Bukan soal miskin

Secara strata sosial ekonomi, Abdulmutallab dan Al Balawi sama seperti pendahulunya, Muhammad Atta dan Ziad al Jarrah (pelaku serangan teroris 11 September 2001 di AS) dan juga sebelumnya, pucuk pimpinan Osama bin Laden dan Ayman Thawahiri. Bahkan, pendiri Tanzim Al Qaeda, Sheikh Abdullah Azzam, yang berasal dari Palestina adalah seorang profesor universitas Islam internasional di Islamabad, Pakistan.

Karena itu, masalah utama bukan karena soal kaya dan miskin atau pintar dan bodoh, melainkan lebih pada doktrin dari mentor atau keyakinan sehingga mereka rela melakukan serangan bunuh diri,

Variabel kedua, teks-teks ajaran agama dan kurikulum sekolah agama di dunia Islam kerap dituduh sebagai faktor pendorong perilaku radikalisme.

Wacana ini dipercaya cukup kuat di dunia Barat dan bahkan juga di dunia Islam. Karena itu, para ulama terkemuka Islam sering turun tangan dengan memberi penafsiran yang moderat atas teks-teks ajaran agama agar dapat mengeringkan sumber kekerasan dan radikalisme.

Namun yang mengejutkan, sebagian besar loyalis Al Qaeda papan atas berlatar belakang pendidikan sipil modern, bukan salaf (agama). Mereka tidak belajar di lembaga pendidikan Al Azhar di Mesir atau sekolah agama di Arab Saudi dan Pakistan, tetapi di lembaga pendidikan Barat seperti Abdulmutallab, Al Balawi, dan Muhammad Atta.

Karena itu, persoalan bukan pada teks ajaran agama atau kurikulum sekolah agama, melainkan kondisi sosial politik yang buntu di sebagian besar dunia Arab dan Islam.

Kebuntuan kondisi sosial politik itu membuka peluang lahirnya penafsiran radikal terhadap teks-teks ajaran agama dalam upaya mencari legitimasi untuk mengubah keadaan. Hal itu bisa dilihat pada karya-karya Sayyid Qutub di Mesir dan Abul Alaa Maududi di Pakistan. Karya-karya Sayyid Qutub khususnya sering dijadikan referensi kelompok-kelompok radikal.

Tolak kehidupan modern

Variabel ketiga sering dikatakan bersemainya perilaku radikalisme bagi para pemuda Arab dan Muslim lantaran mereka menolak atau tidak mampu berintegrasi dengan kehidupan modern yang didominasi peradaban Barat.

Namun, kasus Abdulmutallab, Al Balawi, dan Muhammad Atta adalah mereka produk pendidikan modern dan beberapa waktu hidup di negara Barat atau di lingkungan yang berorientasi keBarat, seperti Al Balawi yang beberapa tahun hidup di Turki.

Persoalannya bukan hubungan Islam dan modernitas, tetapi lebih pada perasaan inferior, krisis identitas, dan rasa kesia-siaan sehingga mereka bergabung dengan Al Qaeda.

Variabel keempat adalah masalah kerancuan semantik. Pejabat dan media Barat sering mengidentikkan Tanzim Al Qaeda dengan paham konservatif atau salaf. Padahal, tidak semua penganut paham salaf dengan sendirinya anggota Al Qaeda.

Jika AS dan Barat memvonissemua penganut paham salaf adalah Tanzim Al Qaeda, maka mereka tidak akan memenangi peperangan karena harus berhadapan dengan jutaan manusia di Afganistan, Pakistan, Yaman, Somalia, dan negara lain.

Padahal, anggota jaringan Al Qaeda jumlahnya ratusan di setiap negara. Jika ada penganut salaf klasik bergabung dengan jaringan Al Qaeda, maka ia bisa disebut Salafi Jihadi dan sudah meninggalkan paham salaf klasiknya.

Karena itu, AS dan Barat harus membedakan antara pengikut jaringan Al Qaeda dan lainnya sehingga dalam memburu mereka tidak salah sasaran, agar tidak menambah musuh dan semakin menuai kebencian terhadap AS.

Analis Timur Tengah asal Inggris, Patrick Seale, mengatakan, AS dan Barat hendaknya tidak hanya menggunakan pendekatan militer atau menggelontorkan bantuan ke negara tertentu atau membuka latihan antiteroris di Pakistan dan Yaman dalam menghadapi jaringan Al Qaeda, tetapi juga memberi prioritas pada pendekatanpolitik dan ekonomi.

Menurut Seale, tingginya angka pengangguran di dunia Arab dan Islam, adanya rezim korup dan diktator, serta tiadanya keadilan mengantarkan banyak pemuda Arab dan Islam mengangkat senjata melawan AS dan sekutunya.

Di Yaman misalnya, problema tidak hanya ada pada jaringan Al Qaeda, tetapi juga pada pemerintah Presiden Ali Abdullah Saleh yang harus lebih membuka keran demokrasi, menegakkan keadilan, dan pemerataan kesejahteraan rakyat.[wartakota]

Benarkah Facebook Haram ?


Image and video hosting by TinyPic


Demam situs jejaring sosial
Facebook
semakin menggila. Hampir setiap


orang membicarakannya. Apa itu Facebook, manfaat dari
Facebook, cara


menggunakan Facebook sampai pertanyaan-pertanyaan mendasar
tentang


aplikasi dan fitur-fitur dalam facebook banyak
diperbincangkan oleh


orang-orang yang belum
ngeh
tentang facebook. Tren facebook ini banyak


menimbulkan pro dan kontra hingga baru-baru ini terdengar
kabar bahwa


ada fatwa islam yang mengharamkan penggunaan layanan
facebook. Lho


kok..??






Situs facebook memang memungkinkan seseorang untuk bisa berinteraksi

dengan individu lain dalam dunia maya hampir tanpa batas apapun

seperti tempat, waktu, gender maupun SARA. Selain bisa chatting

layaknya Friendster, dalam facebook kita juga bisa mencari teman lama,

menambah teman baru, bergabung dalam sebuah komunitas, memberitahukan

status kita, mengupload foto dan masih banyak lagi. Yang jadi

pertanyaanya sekarang adalah, kenapa kok facebook bisa sampai

diharamkan ?





Sebagian ulama berpendapat layanan social
networking facebook ini

berpotensi disalah gunakan oleh remaja-remaja iseng yang mencari teman

kencan di dunia maya. Dengan kemudahan-kemudahan layanan yang

diberikan, kontrol terhadap aktivitas asusila, meski hanya tertulis

memang hampir tidak ada. Tiap individu bebas menyampaikan apa yang ada

dipikirannya dan bebas berbagi dengan individu lain dalam

komunitasnya.





Fatwa ini mendapatkan protes dari berbagai
kalangan di indonesia,

termasuk yang baru-baru ini ramai diperbincangkan datang dari para

pengurus pondok pesantren di kediri yang notabene secara tidak

langsung adalah salah satu bagian dari fatwa itu sendiri. Mereka

mengatakan bahwa suatu perkara yang tidak diatur atau tidak ada dalam

al-qur'an atau al hadits maka pedoman yang digunakan adalah menentukan

yang manakah yang lebih dominan antara sisi positif (manfaat) ataukah

sisi negatif (bahaya)nya. Tentang hal ini ada pernyataan menarik dari

salah seorang pengurus ponpes yang berujar "di kampung saya clurit

digunakan untuk 2 keperluan. Pertama untuk mencari rumput makanan bagi

ternak dan yang kedua untuk melukai orang lain dalam duel carok (dimadura).
Lalu, apakah menggunakan clurit itu juga haram ?". Nah lohh..!?!



Jadi, bagaimana pendapat anda ? Benarkah Facebook haram ??

http://rohaditerate.blogspot.com/2009/05/benarkah-facebook-haram.html