Showing posts with label Inspirasi Dewo. Show all posts
Showing posts with label Inspirasi Dewo. Show all posts

Ketahanan Pangan

Browsing ke kompas online nemuin berita tentang makanan, ehem ehem laper deh, tapi kali ini makanan tradisional kebanyakan orang Indonesia nich termasuk ane hehe :D. Menurut berita tersebut ternyata beras dan singkong juga mie tuh semakin menipis persediaannya, heem. Nah ini membuat ketahanan makanan keseharian orang Indonesia kebanyakan semakin langka pada akhirnya. Klo gtu simak aja deh beritanya mengenai ketahanan pangan dan kandungan dari makanan tersebut dibawah: ^_^

Beras dan Mi Singkong Juga Enak Kok...
Dari kecil kita terbiasa memakan nasi yang berasal dari beras dari tanaman padi serta mi, baik instan maupun basah, berasal dari gandum. Setelah sekian lama, mayoritas masyarakat Indonesia bergantung pada beras padi dan gandum, jumlahnya mulai sulit memenuhi jumlah masyarakat yang makin besar.
Indonesia mulai merasa perlu menggeser bahan baku makanan sehari-hari demi ketahanan pangan jangka panjang. Pemerintah pun mulai mengembangkan dan menyosialisasikan bahan baku makanan non-beras dan non-gandum melalui Warung Panganku yang berada di bawah koordinasi Kementerian Pertanian. Salah satunya beras singkong dan mi singkong.
Dalam peringatan World Food Day 2010 yang digelar di Hotel Borobudur, Kamis (21/10/2010), kampanye beras singkong dan mi singkong muncul di booth Warung Panganku. "Ini muncul sebagai salah satu alternatif bahan pangan dari nasi dan gandum. Kita mulai kembangkan di masyarakat-masyarakat daerah. Pada dasarnya, enak kok," ungkap Hanut B dari Badan Ketahanan Pangan kepada Kompas.com.
Beras singkong atau biasa disingkat dengan nama Rasi merupakan ampas hasil sampingan pembuatan tapioka. Seusai dikembangkan, Rasi kemudian menjadi makanan pokok masyarakat Cirendeu, Cimahi.
Sementara itu, mi singkong dikembangkan sebagai bahan substitusi mi yang biasa terbuat dari tepung terigu. Mi ini terbuat dari tepung kasava yang berasal dari singkong yang dikeringkan.
Menurut Hanut, Warung Panganku sudah membuktikan pengolahan mi ini menjadi berbagai kudapan padat gizi. Lagi pula, lanjutnya, mi singkong memiliki indeks glikemik (IG) yang rendah sehingga cocok untuk penderita diabetes melitus serta tidak mengandung gluten sehingga cocok untuk penderita autis. Kandungan gizi beras singkong per 100 gram terdiri dari energi: 359,0 kkal, protein: 1,4 gram, lemak: 0,9 gram, dan karbohidrat: 86,5 gram. Kandungan gizi mi singkong per 100 gram terdiri dari energi: 350,0 kkal, karbohidrat: 85 gram, protein: 0,4 gram, dan lemak: 0,9 gram.[kompas]

Nah ternyata makanan tersebut banyak manfaatnya yach, nilai gizi yang terkandung juga baik untuk tubuh kita, namun masih ada pertanyaan, apakah mampu meningkatkan kualitas hidup manusia dengan mengkonsumsi makanan tersebut? heem menurut saya dan mungkin kebanyakan orang ada yang beranggapan bisa juga yakni kualitas manusia tidak tergantung saja dari makanan namun didukung pula cara hidup dan kepribadian orang tersebut. Misal klo manusianya sehari2 makan makanan diluar makanan tersebut (misal makan burger, kentang goreng, ato makanan fast food)namun kepribadiannya jelek apakah kualitas berpengaruh?Tidakkan. Atau ada juga mungkin makanan yang bersayur dengan kandungan gizi yang cukup juga belum tentu bisa mendukung kualitas pribadi manusia itu baik.

Nah mari kita tanamkan prinsip bahwa makanan bukan hanya sebagai faktor kita kenyangnya saja, namun jadikan makanan yang kita asup juga kita dukung dengan kegiatan yang positif agar energi yang dihasilkan dari makanan juga membantu manusia itu sendiri menjadi pribadi yang lebih baik, Pepatah dewo bilang ^_^ mari lakukan kegiatan positif mulai dari tubuh yang sehat, jangan perut kenyang kegiatan nol atau hanya buang tenaga sia2..Mari Hidup Sehat dan CErdas. ^_^

Dan semoga pemerintah dapat terus mengadakan bahan pangan tersebut di Indonesia agar mudah didapat, dan sehat pula.


Pecinta kudapan makanan sederhana.

Menjadi Istri yang Sepadan untuk Suami

Apa yang sejak awal menjadi bayangan Anda mengenai sebuah pernikahan? Akhir bahagia seperti yang ada di cerita-cerita dongeng? Hmm, tampaknya itu hanyalah impian. Jika Anda sama seperti wanita kebanyakan, Anda akan membayangkan bahwa kehidupan seusai pernikahan akan sangat menyenangkan. Anda tinggal bersama orang yang Anda cintai, semua akan bahagia, dan tak ada masalah karena Anda dan dia sudah memiliki cara pikir yang sama. Tetapi, tunggu, ketika mengecek kehidupan Anda dan dia seusai pernikahan, apakah berjalan persis seperti mimpi Anda itu? Rasanya tidak.

Tak ada hal yang sempurna. Bahkan ketika Anda berdoa sekuat tenaga pun, tak ada segala hal yang bisa berjalan sesuai keinginan kita, termasuk pernikahan. Tapi yang bisa kita lakukan adalah berusaha. Berusaha untuk bisa menjalaninya sebaik mungkin. Berikut adalah hal-hal yang bisa Anda, sebagai istri, coba lakukan untuk memberikan energi kepada kehidupan pernikahan Anda dan memperbarui apresiasi kepada dia, yang bertukar ikrar dengan Anda.

1. Merawat diri
Ternyata ini hal terbaik yang bisa Anda lakukan untuk suami, juga baik untuk Anda. Merawat diri adalah hal baik yang bisa Anda lakukan untuk pernikahan. Mengonsumsi makanan sehat, menjaga kebersihan dan kecantikan, serta berolahraga secara rutin akan membuat Anda merasa lebih baik, serta terlihat lebih berenergi. Hal-hal tersebut akan memancarkan energi serta membuat Anda terlihat lebih menarik, membuatnya sulit untuk berpaling dari Anda, tak peduli berapa pun usia Anda.

2. Mengucapkan apresiasi
Ketika para peneliti bertanya kepada para pria tentang apa yang diinginkan dari istrinya, jawaban yang paling utama adalah apresiasi. Setiap orang suka diberikan apresiasi, jadi ingatlah untuk terus memerhatikan apa yang telah dilakukan oleh pasangan Anda, entah itu hal-hal yang berkaitan dengan keberhasilan pekerjaannya, untuk anak, untuk rumah, juga untuk Anda, lalu berikan ucapan terima kasih. Anda akan memberikan senyum di wajahnya dan sedikit rasa bahagia di hatinya.

3. Selalu menyalakan kehidupan romantisme
Kapan terakhir kalinya Anda merencanakan sebuah adegan romantis bersama si dia? Jika Anda tak bisa mengingatnya, wah, tanda bahaya sudah menyala. Cobalah untuk menjadi seseorang yang lebih menunjukkan afeksi, misal, tuliskan catatan cinta, berikan usapan lembut di punggungnya, merencanakan sebuah kencan, atau memulai sebuah kegiatan seksual. Hal-hal semacam ini akan membuatnya tahu bahwa Anda masih menganggapnya sebagai sosok yang menarik (dan seksi).

4. Biarkan ia memiliki waktu untuk bersenang-senang
Setiap orang perlu ruang untuk dirinya sendiri. Entah itu untuk relaksasi, menikmati hobi, atau bersosialisasi dengan teman-teman. Jika suami Anda menyukai sepak bola dan Anda tidak, jangan mengganggunya saat ia menikmati acara sepak bola. Dorong si dia untuk menjalin pertemanan dengan pria-pria lain yang menyukai kegiatan yang sama. Ia akan menikmati waktu-waktu tersebut. Studi menunjukkan bahwa orang yang mengelilingi dirinya dengan banyak teman bisa hidup lebih lama dan sehat.

5. Membuat suami sebagai prioritas
Anda pasti ingin si dia membuat Anda sebagai prioritas di dalam hidupnya, bukan? Dengan stres keseharian, mulai dari beban pekerjaan, rumah, dan anak-anak, amat mudah untuk melupakan kebutuhan suami. Cobalah untuk menyiapkan waktu hanya Anda berdua agar bisa mengembalikan hubungan ke suatu titik yang aman. Cobalah untuk mau mengerti dan mengenali pekerjaan dan hobinya. Biarkan ia tahu bahwa dirinya penting untuk Anda.

6. Jangan berusaha untuk mengubahnya

Apakah Anda tipe yang mudah untuk bersosialisasi, tapi suami Anda tipe pemalu? Apakah Anda suka rumah yang bersih, tapi ia sering kali meninggalkan handuk di lantai? Para ahli sifat manusia mengatakan bahwa Anda tak bisa mengubah orang lain, Anda hanya bisa mengubah diri sendiri dan cara Anda merespons. Jadi, carilah cara lain selain merengek untuk mengubah situasi ini. Kompromikan hal-hal sosial dengan membuatnya lebih ringkas, atau dengan melakukannya sendiri. Misal, letakkan keranjang baju kotor di kamar mandi. Ketika ia melakukan apa yang Anda minta, seperti menaruh handuk di gantungan atau di keranjang baju kotor, ucapkan terima kasih. Dorongan positif lebih efektif ketimbang rengekan.

7. Jangan biarkan ia menerka-nerka, utarakan isi hati Anda
Amat mudah untuk berasumsi bahwa Anda pasti sudah mengerti jalan pikiran orang yang sudah tinggal dengan Anda selama bertahun-tahun itu, dan berpikir bahwa ia pun sudah mengetahui apa yang Anda inginkan. Ketahuilah, hal itu tidak benar. Kebanyakan kita memandang dunia melalui kebutuhan dan keinginan kita. Jadi, jangan heran ketika suami Anda berpikir bahwa apa yang Anda inginkan adalah sesuatu yang ia inginkan juga. Ketika Anda butuh sepatu untuk sehari-hari, ia malah membelikan Anda ransel. Jika Anda butuh sesuatu yang spesifik, seperti saran, pelukan, atau kardigan merah untuk hari ulang tahun, beritahukan kepadanya. Ia bukan seorang pembaca pikiran.

8. Cari pertemanan dan ketertarikan di luar kehidupan pernikahan
Ketika Anda menikah, banyak orang yang kehidupan jejaring sosialnya hanya berkutat di sekitar suami. Tapi tak ada satu orang yang bisa memenuhi segala kebutuhan Anda. Amat tidak mungkin dan tidak realistis untuk meminta suami Anda menjadi partner, kekasih, sekaligus sahabat yang mengerti kebutuhan kewanitaan Anda. Karenanya, amat penting untuk tetap menjaga persahabatan di luar pernikahan. Anda akan memiliki hari-hari yang lebih menyenangkan dan membawa energi baru terhadap hubungan Anda.

9. Bebaskan waktu bersantai
Sama seperti Anda yang butuh waktu untuk relaksasi dan beristirahat, ia pun butuh hal tersebut. Ia mungkin tidak akan mendefinisikan waktu relaksasinya sama persis dengan Anda. Jika waktu relaksasi Anda adalah dengan berendam di air hangat, misalnya, ia mungkin menemukan relaksasi saat mengutak-atik mobil, membaca koran, atau menonton televisi. Carilah jalan tengah untuk mengompromikan kebutuhan masing-masing. Berikan waktu untuknya mengisi ulang tabung semangatnya dengan tidak membuat agenda yang penuh aktivitas membersihkan rumah atau hanya sekadar berbelanja.

10. Percaya pada suami Anda, dan tunjukkan
Pria memang lebih sering menunjukkan keberanian lebih banyak ketimbang wanita. Namun, seperti kita, pria pun sering kali harus menghadapi masalah rendahnya kepercayaan diri dan merasa gagal. Karena pendekatan pria terhadap dunia adalah dengan persaingan, mereka sering kali merasa seperti seorang pecundang. Ketika mereka pulang ke rumah, suami Anda ingin tahu bahwa orang yang paling ia cintai di dunia memercayainya, khususnya ketika ia sedang tidak percaya pada dirinya sendiri.

Jangan lupa bahwa untuk memulai ini, Anda harus ikhlas menjalaninya, dan tidak menghitung seberapa banyak yang sudah Anda korbankan. Jika Anda ingin pernikahan berhasil, jangan lupa, Anda dan dia harus sama-sama mau menurunkan ego.[kompas]