Hina Guru di Facebook

Cegah Hal Negatif, Perkenalkan Teknologi di Sekolah

Image and video hosting by TinyPic

Empat siswa SMU 4 Tanjungpinang dipecat dari sekolahnya lantaran menghina gurunya melalui situs jejaring sosial. Untuk mencegah terjadinya hal negatif seperti itu, seharusnya guru memperkenalkan teknologi di sekolahnya masing-masing.

"Teknologi secara global sudah hadir di tengah-tengah kehidupan. Perkenalkan ke mereka, mana yang baik dan mana yang buruk dari teknologi tersebut. Sekolah sebagai institusi harusnya terima teknologi itu. Harus diperkenalkan ke murid-muridnya," kata Sekjen Komnas Perlindungan Anak (PA), Arist Merdeka Sirait daat berbincang dengan detikcom, Senin (15/2/2010).

Hal itu menurutnya akan lebih efektif ketimbang mencegah para murid untuk mengakses internet. "Bukan persoalan facebooknya yang salah," tegasnya.

Di sisi lain, Arist memandang tindakan keempat siswa itu wajar. Karena, menurutnya, keempat siswa itu tidak mengetahui akan dampak buruk akibat ucapan mereka itu.

"Mereka mana tahu Undang-Undang ITE dan segala macam. Karena dunia remaja itu dunia menghayal," jelasnya.

Peran serta guru dalam menerima perkembangan teknologi ini sangat diperlukan. Hal itu dilakukan agar bisa memberikan bimbingan terhadap para murid dalam mengakses internet.

"Nah kita ini selalu telat terima apa yang hadir di masyarakat, akhirnya panik. Ini bagaimana fungsi sekolah?" imbuhnya.

Empat siswa SMU Negeri 4 Tanjungpinang, ibukota Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) dikeluarkan bersamaan karena dianggap menghina guru lewat facebook. Keempat siswa itu adalah Al, Ya, Ha dan siswi berinisial Am. Keempat siswa ini kesal atas tugas rumah yang diberikan seorang guru wanita bidang keterampilan karena terlalu berat.

Wakil Kepala Sekolah SMU 4 Tanjungpinang, Yose Rizal, menganggap tindakan dikeluarkannya 4 murid mereka sudah hal yang wajar. Itu dilakukan untuk menimbulkan efek jera. Pihak sekolah juga tidak mau disalahkan sepenuhnya atas dikeluarkannya murid yang menghina gurunya di facebook tersebut.[detik]

No comments:

Post a Comment