Anak "Curhat" ke Facebook, Ortu Harus Introspeksi!

Image and video hosting by TinyPic

Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak Seto Mulyadi mengatakan, kecenderungan anak-anak remaja mencari perhatian di situs jejaring sosial Facebook disebabkan karena tidak mendapatkannya dari orangtua.

"Ada beberapa pengaduan yang masuk ke Komnas yang menunjukkan adanya kecenderungan anak-anak bermain Facebook karena kurang perhatian orangtua," kata pria yang akrab disapa Kak Seto ini di Jakarta, Jumat (19/2/2010).

Untuk itu, lanjut Seto, para orangtua harus melakukan introspeksi dalam menghadapi fenomena Facebook, di antaranya dengan membangun komunikasi yang efektif dengan anak-anak. "Dalam dua bulan terakhir, Komnas mendapat pengaduan dari remaja yang merasa tidak dimengerti oleh orangtuanya," katanya.

Karena itu, Seto berharap, para orangtua bisa menjadi pendengar yang baik sehingga anak-anak tidak perlu lagi curhat ke situs jejaring sosial. "Orangtua juga harus melakukan pengawasan, bukan secara otoriter, melainkan secara bersahabat saat anak-anak mereka mengakses internet dan membuka situs jejaring sosial," katanya.

Ia menambahkan, dalam beberapa bulan terakhir pihaknya menerima setidaknya 100 laporan pengaduan tentang dampak dari penggunaan Facebook. Menurutnya, laporan tersebut berasal dari kota-kota besar di Indonesia, seperti Jakarta, Surabaya, dan Solo.

Penggunaan situs jejaring sosial tersebut, katanya, ibarat uang logam yang memiliki dua sisi. Di satu sisi bisa berdampak positif, tetapi di sisi lainnya negatif, tergantung yang digunakan si anak.

"Karena itu, peranan orangtua sangat besar untuk membimbing anak-anaknya dalam memanfaatkan situs jejaring sosial," katanya.[kompas]

No comments:

Post a Comment