Sifat-sifat istimewa plastik sebagai bahan pengemas, seperti ringan, simpel dan fleksibel, membuat kemasan dan wadah plastik menjadi favorit banyak orang. Akan tetapi, sebenarnya ada bahaya bersembunyi di balik plastik.
Dalam plastik terdapat berbagai bahan kimia seperti monomer dan plasticizer. Beberapa di antaranya berbahaya bagi manusia. Kontak antara plastik dengan makanan yang dikemas bisa menyebabkan perpindahan molekul plastik ke dalam makanan. Fenomena itu disebut migrasi.
Ada beberapa faktor yang berpengaruh terhadap migrasi, yaitu jenis makanan atau minuman, lamanya kontak, dan suhu. "Makanan atau minuman panas dan mengandung lemak paling riskan memicu perpindahan molekul plastik, kata Dr.Yadi Haryadi, pakar ilmu dan teknologi pangan dari Institut Pertanian Bogor.
Selain itu, makin lama makanan atau minuman dikemas dalam plastik, makin banyak komponen plastik akan pindah. "Sedangkan minyak termasuk bahan yang cepat melarutkan komponen-komponen plastik," papar Hadi dalam acara seminar Aku Anak Sehat 2010 yang diadakan oleh Tupperware di Jakarta (14/7).
Bila terjadi migrasi, dan bahan yang bermigrasi dinyatakan berbahaya serta jumlahnya melebihi ambang batas, tentu saja dapat menimbulkan gangguan pada kesehatan. "Ini karena makanan atau minuman yang sudah tercemar bahan kimia plastik kita konsumsi," urainya.
Untuk itu, gunakan wadah plastik yang memiliki jaminan mutu dan keamanan pangan serta gunakan sesuai instruksi penggunaan wadah. Lebih baik hindari mengemas makanan atau minuman dalam suhu lebih dari 60 derajat, serta jangan membeli makanan cair panas dan berminyak, seperti bakso yang dikemas dalam kantong plastik.
[kompas]
No comments:
Post a Comment